Rabu, 18 Mei 2016

NAFISAH DAN IBUNYA

Ketika umur Nafisah genap enam tahun ibunya menawarkan kepadanya untuk belajar di salah satu Madrasah Islam untuk putrinya. akan tetapi ia menolak dan berkata " apa manfaat dari sekolah itu wahai ibuku ? lebih baik aku tinggal disini aja di dalam rumah dan bermain dengan boneka dan mainan-mainanku ibu." Maka ibunya menjawab, " Kasihan engkau wahai putriku . sesungguhnya engkau belum mengetahui manfaat -manfaat belajar di Madrasah, karena kau masih kecil. maka dengarkanlah nasehatku ini; kau harus pergi belajar ke Madrasah setiap hari  agar kau mengetahui kewajiban-kewajibanmu terhadap Allah,Rasul-rasul Allah dan terhadap ayah ibumu serta semua orang. selain itu agar kau memiliki akhlaq yang baik dan mengetahui ilmu-ilmu yang berguna untuk menjadikan persiapanmu di dunia dan akhirat. karena menuntut ilmu itu adalah kewajiban semua kaum muslim laki-laki dan perempuan. ketahuilah bahwa waktuyang sesuai untuk belajar adalah waktumu sekarang. maka rajinlah dalam menuntut ilmu dan jangan menyia-nyiakan waktumu sehingga engkau akan menyesal dikemudian hari.
jika melewatkan atau mengabaikan waktu muda dari mencari ilmu maka kita sudah disamakan dengan orang yang sudah mati. Ilmu adalah Salah satu nikmat terbesar yang Allah berikan kepada kita, sebuah karunia dari Allah untuk kita yang tak ternilai harganya bahkan ini yang membedakan antara diri kita sebagai manusia dengan (maaf) binatang adalah AKAL, dan makanan akal ini adalah ILMU, maka tanpa ILMU akan tidak akan hidup, akal tidak akan berjalan dengan semestinya.
Salah satu yang menjadikan seseorang mulia dibanding yang lain adalah keilmuan yang dimiliki. Orang yang berilmu akan diakui keberadaannya, bahkan dia hidup lebih lama dari usia hidupnya didunia. Walaupun dirinya telah tiada, namun keberadaannya tetap ada melalui wasilah ilmu yang dimilikinya. Contohnya adalah Imam syafi’i dan ulama-ulama lainnya yang dirinya telah tiada puluhan bahkan ratusan yang lalu namun keberadaannya tetap ada dan berguna manfaat hingga hari ini. Namanya selalu dikenang, kitab karyanya jadi pegangan bagi anak-anak muda yang haus akan ilmu.
Setelah Nafisah mendengarkan nasehat ibunya, ia segera pergi ke Madrasah dengan gembira dan mengharuskan dirinya bersungguh-sungguh serta giat sehingga ia menjadi murid yang terbaik akhlaqnya dan terpandai dalam pelajarannya serta paling dicintai oleh gurunya dan temannya karna akhlaqnya.

Tidak ada komentar: